Thursday, August 20, 2009

Gulma Musuh Nomor Wahid bagi Petani

Demikian pesan yang disampaikan FAO dalam siaran berita yang dikeluarkannya baru-baru ini. “Proses kerugian yang diakibatkan Gulma memang tidak se spektakuler dan se dramatis kerugian diakibatkan oleh pengganggu tanaman lainnya seperti hama dan penyakit lain seperti flu babi, tetapi secara total kerugian yang ditimbulkan Gulma jauh lebih besar” kata Mr. Ricardo Labrada-Romero ahli Gulma nya FAO.

Lebih lanjut ahli gulma yang berasal dari Kuba ini mengemukakan satu contoh Gulma Broomrape (Orobanche spp), spesies gulma agresif yang menyerang tanaman kacang2an dan sayuran, dapat menggagalkan panen secara total dan menyebabkan tanah menjadi tidak subur dalam waktu lama.

Saat sekarang menurut Land Care dari Selandia Baru yang merupakan salah satu organisasi penelitian lingkungan hidup terkemuka, kerugian yang diakibatkan oleh Gulma di seluruh dunia mencapai 95 Miliar US $ per tahun, sementara kerugian yang disebabkan oleh jasad pengganggu lainnya lebih rendah. Sebagai contoh kerugian akibat patogen (penyakit) mencapai 85 miliar US $, akibat insekta mencapai 46 Miliar US $, sedangkan kerugian yang disebabkan oleh hewan vertebrata lebih kecil lagi yaitu hanya 2,4 Miliar US $.

Kerugian yang mencapai 95 Miliar US $ itu jika dikonversikan berdasarkan harga sekarang setara dengan 360 juta ton gandum atau separuh lebih dari perkiraan produksi gandum dunia tahun 2009. Dan dari 95 Miliar US $ itu sebagian besar atau sekitar 70 Miliar US $ diduga kerugian yang terjadi di negara berkembang, akibat pengelolaan gulma yang kurang tepat.

No comments:

Ein schoenes Lied

Noch einen schoenes Lied