Sunday, August 2, 2009

20 miliar US $ untuk ketahanan pangan global

Pertemuan KTT G-8 plus telah berlangsung tanggal 8-9 Juli 2009 di L’Aquila, Italia yang dihadiri oleh para pemimpin dari 28 negara dan 11 organisasi internasional. Salah satu hasil dari pertemuan yang membahas isu perdagangan global, energi, perubahan iklim dan ketahanan pangan ini adalah disepakatinya oleh para pemimpin dunia ini untuk memobilisasi dana sebesar paling sedikit USD 20 Milyar selama 3 tahun ke depan untuk mencapai tujuan ketahanan pangan global. Keputusan ini lebih tinggi 5 miliar US $ dari target seperti yang tercantum dalam draft joint statement sebelumnya. Dari target komitmen tersebut, terindikasi bahwa Jepang akan memberikan dana USD 4 milliar, AS USD 3,5 miliar, sedangkan sisanya akan dipenuhi oleh Kanada, Uni Eropa, serta negara lainnya.

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan pertanian berkelanjutan dengan tetap memberikan jaminan kepastian terhadap bantuan pangan khususnya dalam kondisi darurat. Hasil lain yang juga dikemukakan dalam L’Aquila Food Security Initiative (AFSI) adalah perlunya penerapan strategi komprehensif guna membantu negara berkembang dalam aspek ketahanan pangan dengan fokus yang lebih diarahkan kepada peningkatan penguatan kapasitas.

Sebagai informasi, saat sekarang menurut perkiraan FAO jumlah penduduk dunia yang mengalami kelaparan mencapai 1,02 miliar. Kondisi ini terutama terjadi di kawasan Afrika dan juga wilayah Asia Selatan.

Terkait dengan elemen perdagangan produk pangan, peserta menilai bahwa efisiensi dan keterbukaan pasar mempunyai peranan penting dalam memperkuat ketahanan pangan. Untuk itu diharapkan strategi ketahanan pangan nasional dan kebijakan kawasan perlu mempromosikan keterlibatan petani khususnya petani kecil dan perempuan dalam pasar global, regional, domestik, dan lokal; menolak proteksionisme dan mencegah serta memonitor tindakan atau pembatasan yang mengganggu kestabilan harga komoditi pangan dunia.

Pada KTT ini, Indonesia telah diundang untuk berpartisipasi pada pertemuan dalam kerangka Major Economies Forum (MEF) yang terbagi menjadi 3 (tiga) sesi yaitu Perdagangan, Energi dan Lingkungan Hidup serta Ketahanan Pangan. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Perdagangan, dan Menteri Negara Lingkungan Hidup selaku utusan khusus Presiden RI, dengan anggota-anggota unsur KBRI Roma, PTRI Jenewa, Deplu dan KLH.

No comments:

Ein schoenes Lied

Noch einen schoenes Lied