Asisten Dirjen FAO yang menangani Departemen Kehutanan FAO, Mr. Jan Heino, mengatakan bahwa di tengah krisis ekonomi yang menyebabkan banyaknya orang kehilangan pekerjaan, pengelolaan hutan yang berkelanjutan dapat menciptakan jutaan lowongan pekerjaan baru. Hal ini berarti dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kelestarian lingkungan. “Mengingat hutan dan pepohonan adalah sumber penyimpan karbon yang vital, maka investasi di kehutanan akan merupakan kontribusi utama dalam usaha mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan hidup”, katanya.
Menurut FAO peningkatan investasi di sektor kehutanan disamping mampu menciptakan banyak lowongan pekerjaan, juga dapat mereduksi berkurangnya areal hutan sebagaimana banyak dilaporkan terjadi di beberapa negara.
Bagaimana pengelolaan hutan berkelanjutan dapat membangun sebuah masa depan yang hijau dan mempu memenuhi perubahan kebutuhan masyarakat, akan merupakan bahasan utama dalam World Forest Week yang akan dilaksanakan bersamaan dengan FAO’s Committee on Forestry (COFO) ke 19 tanggal 16 – 20 Maret nanti.
Sebagai informasi, COFO merupakan sidang yang dilaksanakan FAO setiap 2 tahun sekali yang merupakan tempat berkumpulnya semua anggota FAO. Pertemuan akan membahas dan mendiskusikan berbagai aspek terkait dengan kehutanan. Menurut rencana pada pertemuan ini Delegasi Indonesia akan mengirimkan Sekjen, dan Dirjen Planologi Kehutanan, Departemen Kehutanan.
Keterangan: Foto diambil dari "The Nature Conservancy" (Early morning misty view of the forest of East Kalimantan, Indonesia, BorneoPhoto © Mark Godfrey/TNC)
No comments:
Post a Comment