Monday, March 8, 2010

Bioteknologi hendaknya memperhatikan kepentingan pertanian skala kecil dan kesejahteraan petaninya

Demikian salah satu hasil penting yang disepakati dalam konferensi tentang bioteknologi di Negara berkembang yang berakhir Kamis sore pada tanggal 4 Maret 2010 di Guadalajara Meksiko.

Selain keputusan tersebut peserta pertemuan juga sepakat perlunya pendanaan yang berkelanjutan untuk mengembangkan bioteknologi di Negara berkembang dengan melalui kerjasama yang melibatkan sektor pemerintah, swasta, dan organisasi kemasyarakatan khususnya yang menaungi kepentingan petani dan pertanian dalam arti luas.

Sebagai salah satu pertemuan penting yang dilakukan FAO terkait dalam penerapan bio teknologi, delegasi Indonesia menilai pertemuan ini cukup berhasil dalam memetakan kembali peran penting bio teknologi dalam pembangunan pangan dan pertanian di negara berkembang dalam era globalisasi ini.

Delegasi Indonesia pada kesempatan ini menekankan perlunya Organisasi Internasional terkait dan negara donor yang sementara ini merupakan pemilik utama bio-tekonologi untuk mengupayakan apa yang disebut dengan “pro-poor bio technologies”. Sedangkan delegasi lain menambahkan agar isu keterlibatan, pengetahuan dan kontrol petani atas penerapan teknologi termaksud.

Sebagai informasi, konferensi teknis internasional Organisasi Pangan Dunia (FAO) tentang bioteknologi pertanian di negara-negara berkembang (FAO International Technical Conference on Agricultural Biotechnologies in Developing Countries 2010 /FAO ABDC 2010) telah berlangsung di Guadalajara, Mexico pada tanggal 1-4 Maret 2010. Pertemuan yang merupakan hasil kerjasama FAO, IFAD Pemerintah Mexico serta beberapa lembaga riset internasional ini dihadiri oleh sekitar 350 orang dari kalangan peneliti, LSM, Oranisasi Internasional / Regional, pemerintah, serta beberapa perwakilan setingkat Menteri dari 56 negara dan 26 organisasi yang bertindak sebagai pengamat. Delegasi RI terdiri dari Atase Pertanian Roma, Counsellor Multilateral KBRI Roma, 3 (tiga) orang peneliti dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan, serta unsur KBRI Mexico City.

No comments:

Ein schoenes Lied

Noch einen schoenes Lied