Monday, January 18, 2010

2010, Lonjakan Harga Teh Dunia Diperkirakan Menurun

Demikian intisari dari siaran pers akhir tahun yang dikeluarkan FAO beberapa waktu yang lalu.

Menurut FAO harga teh dunia untuk teh hitam mencapai rekor tertinggi pada tahun 2009 yang berdasarkan harga kompositnya mencapai 3,18 US $ per kilogramnya, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata2 harga teh tahun 2008 yang hanya mencapai 2,38 US$. Kenaikan ini utamanya disebabkan oleh adanya kekeringan di beberapa Negara utama penghasil teh yaitu: India, Sri Lanka, dan Kenya.

Menurut Sekretaris dari Intergovernmental Group on Tea FAO, Mr. Kaison Chang, beberapa Negara seperti India bernjanji tidak akan melakukan perluasan areal penanaman melebihi apa yang sudah mereka tanam, hal ini bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan antara suplai dan demand dari teh dunia.
Lebih lanjut Mr. Chang mengatakan bahwa pada tahun 2010 ini diperkirakan lonjakan harga teh dunia akan menurun akibat kondisi cuaca yang kembali normal untuk produksi teh.

Dalam siaran pers FAO itu juga dijelaskan bahwa kebutuhan teh dunia tetap tinggi di tengah resesi global sekarang hal ini disebabkan oleh minum teh merupakan kebiasaan yang pengeluaran per rumah tangganya relatif kecil.
Yang menarik dari laporan ini bahwa tidak seperti di Negara maju, harga teh dunia yang tinggi di Negara berkembang akan mempengaruhi harga teh di pasar reteil. Sebagai contoh:pada bulan September 2009 di India rata2 harga teh di pasar reil mencapai harga 15 % lebih tinggi dari pada bulan yang sama di tahun 2008. Di Pakistan pda kurun waktu yang sama harga di pasr reteil meningkat sekitar 12 %.

No comments:

Ein schoenes Lied

Noch einen schoenes Lied