Sunday, August 3, 2008

KBRI ROMA dan UGM ADAKAN JOIN SEMINAR

KBRI Roma disamping hubungan bilateral dengan Italia, Malta dan Cyprus, juga mempunyai tanggung jawab mewakili Indonesia dalam forum dan kegiatan di organisasi pangan yang berbasis di kota Roma yaitu FAO, IFAD, dan WFP. Mengingat peranan strategis ke tiga organisasi ini dikaitkan dengan pembangunan Indonesia yang bertumpu kepada sektor pertanian dalam arti luas, maka sangat penting dilakukan upaya untuk lebih mengenalkan organisasi ini ke masyarakat Indonesia khususnya kalangan akademisi dan peneliti. Untuk itulah pada tanggal 7 Agustus 2008 nanti KBRI Roma dan Fakultas Pertanian UGM melakukan kerjasama mengadakan seminar Internasional dengan thema: "Paradigm of griculture Development:The Role and Synergy Between UN Agencies, Government, NGO, and Private Sectors". Seminar ini akan menampilkan pembicara dari FAO, IFAD, dan WFP, disamping juga dari Deptan, Depkeu, Kementrian Kesra, Lembaga Penelitian, Pemda, LSM.
Seminar yang akan dilaksanakan di Balai Senat UGM, Bulaksumur Yogyakarta ini diharapkan akan dihadiri oleh 200 orang lebih yang terdiri dari Rektor Universitas dan para Dekan di Fakultas Pertanian seluruh Indonesia., Cendekia di bidang pertanian, Lembaga penelitian pertanian nasional, Agro-industri terkait (sektor swasta), Lembaga penelitian regional, Pejabat pemerintah (nasional, provinsi dan kabupaten/kotamadia), Tenaga pengajar, Mahasiswa.
Keluaran yang diharapkan dari seminar ini antara lain:
1. Pemahaman yang lebih baik dari pihak-pihak yang akan menerima atau menjadi bagian dari ketiga badan PBB di Roma.
2. Serangkaian masukan bagi kebijakan nasional dan regional mengenai pembangunan pedesanaan dan pertanian serta peningkatan ketahanan pangan, khususnya terkait dengan kenaikan harga pangan, perubahan iklim serta bio-energi.
3. Jejaring komunikasi yang efektif diantara ketiga badan PBB di Roma dengan para pemangku kepentingan di Indonesia.

Dubes KBRI Roma Bapak Susanto Sutoyo, dalam pesannya terkait dengan seminar ini mengharapkan agar forum seperti ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi masyarakat Indonesia untuk memahami organisasi pangan di bawah naungan PBB ini serta sekaligus melakukan tukar fikiran dan diskusi sehingga keberadaan organsasi FAO, IFAD, dan WFP ini dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin bagi Indonesia.
Hal lain yang diharapkan adalah dengan semakin dipamahi tentang pentingnya organisasi ini, diharapkan semakin banyaknya SDM Profesional Indonesia tertarik untuk berkiprah di organisasi ini. “Saat ini hanya satu orang professional Indonesia yang bekerja di FAO, padahal dihitung dari jumlah kontribusi kita, Indonesia mendapatkan quota sebanyak 4-5 orang. Di WFP, jumlah professional Indonesia ada sebanyak 5 orang. Sementara itu, di IFAD dari awal pembentukannya hingga sekarang, belum pernah ada orang Indonesia yang menjadi staf di sana. Padahal kontribusi kita untuk Ifad ini sejak pendiriannya pada tahun 1989 telah mencapai 42 juta US Dollar” demikian ditegaskan Dubes Susanto Sutoyo.

Pres Release:
Erizal Sodikin, Atase Pertanian KBRI Roma

No comments:

Ein schoenes Lied

Noch einen schoenes Lied